Muhammadiyah dan NU sepakat untuk menyamakan persepsi dalam penentuan hari raya Idul Fitri 1428 H. Hal ini dilakukan dengan harapan agar tidak terjadi perbedaan dalam penetapan hari raya Idul Fitri 1428 H mendatang. ”Kita sepakat, untuk menyamakan persepsi dalam penentuan 1 Syawal agar tidak terjadi perbedaan,” kata Oman Faturrahman, salah seorang wakil dari PP Muhammadiyah. Komitmen ini sebagaimana tercermin dalam pertemuan antara Muhammadiyah-NU di Istana Wapres 24/09/2007 di Jakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang masing-masing pengurus Muhammadiyah dan NU untuk membicarakan penentuan 1 Syawal 1428 H. Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa 1 Syawal jatuh pada 12 Oktober 2007. Kemungkinan besar, keputusan Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab ini berbeda dengan keputusan NU yang memakai metode ru’yah.
Hadir dalam pertemuan tersebut para tokoh dari kedua belah pihak. Dari Muhammadiyah diantaranya, Din Syamsuddin, Oman Faturrahman, dan Syamsul Anwar. Sedang dari NU diantaranya, Hasyim Muzadi dan Ghazali Masruri.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan awal yang masih akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. ”Kita masih akan mengadakan pertemuan kembali dari para alim-ulama dari Muhammadiyah dan NU secara bergulir. Pertama di kantor PB NU dan selanjutnya bergiliran di kantor PP Muhammadiyah,” tambah Oman.
Tuesday, October 2, 2007
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Bersatu
Diposting oleh arytirek di 10/02/2007 01:50:00 PM
Label: news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment