Wednesday, October 10, 2007

IDUL FITRI 1428 H


seiring waktu berlalu....
satu bulanpun terlampaui...
hingga dihari yang fitri ini
diriku dan segenap crew tiReK_cReatiVe
mengucapkan.....
SELAMAT HARI RAYA
IDUL FITRI 1428 H

Taqabalallahu Minna Wa Minkum
Taqabal ya kariim....
Minal 'Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin...







[+/-] Selengkapnya...

Thursday, October 4, 2007

Other side of HONDA C70 (si PiPit)

Alkisah begini.. dari awalnya diriku tu pengen banget pnya motor... n pilihanku tertuju pada motor HONDA yang terkenal ngirit, banter, gesit, genit, dan lainnya.... pokoknya bandel deh..
Apalagi motor yang satu ini... wooooow dari lirikan matanya ni.... menggairahkan, ntu liat potonya..


palagi dari bodi sampingnya yahuuuud,

tapi jangan salah dari blakang tak kalah semoknya dari bebek2 biasa yang ada..

Dilahirkan pada taon 1976, isi cilinder 70cc, body warna hijau, warna TNKB hitam (ugh menyeramkan..), dan makanannya bensin 4,5 liter klo fuel.. HONDA C70 itulah namanya cman diriku sering menyebutnya si PiPit.. cinta sejatiku....(walah sok romantis yee... kyak g butuh wedokan) ya memang butuh, maksudnya tu juga bisa diajak berpetualang cinta.. walaupun hanya beberapa gadis menyatakan mau (dengan berat hati mo ngomongnya) berboncengan denganku menaiki si PiPit.. yang pentingkan jurus rayuan gombalnya kukeluarkan.. (ciaaaat-ciaaaat-ciaaaaaaat... kena dech.. hehehe) beberapa pergi lagi.. yang laen ngantri kali ya.... Ups koq jadi ngomongin ntu sich...

Kita lanjut lagi.....

Dengan rata-rata kecepatan 80-100 Km/jam motor ni dah menyusuri
berbagai daerah pebukitan diantaranya: wonosari, kulon progo, kaliurang, merapi, magelang, kaki bukit gunung sumbing dan masih banyak lagi... sampe lupa aku, dah mengembara kemana ja, cos menemaniku hampir 10 tahun...
Walaupun dia tidak seumuran denganku malahan lebih tua dariku sekitar 5 tahunan.. tapi dia dah menemaniku melanglang berbagai kota, khususnya daerah Jogja Rock City... masih tangguh kan.... bayang pun 10 taon men....
Ada kisah unik diriku dengan si PiPit.. begini ceritanya......
Pada suatu waktu (lupa aku kapan ya, pokoknya pada saat mo brangkat kuliah) dah keburu waktu ups tiba2 smpai di jalan raya tu keadaannya macet... padahal aku dah tancap gas.. wuuuus-wuuuuus.... ciiiiiiiiiit.. tiba-tiba di sebelah barat pertigaan Janti ada mobil ngerem mendadak... diriku dan si PiPit pun kaget... Astaghfirullah.... ccciiiiiiiitt.. GEDUBRAK.... ban depan si PiPit masuk dibawah bemper belakang mobil tu... dan aku berpikir waduh roda si Pipit nee... ternyata sekejap kulihat dan kurasakan Alhamdulillah g da perbedaan dengan sebelum nabrak... padahal aku melihat bemper mobil tu penyok2 hingga membentuk ban si PiPit...

Itu tadi kisah Klasik yang dulu untuk Masa depan.. untuk cerita anak cucu... kapan-kita sambung lagi pada Post selanjutnya..

[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, October 2, 2007

Dialog NU-Muhammadiyah Belum Berhasil Capai Kesepakatan 1 Syawal

Jakarta, 2/10 (Pinmas)- - Dialog dan silaturahmi antara NU dan Muhammadiyah tentang awal bulan Qomariya berakhir tanpa kesepakatan. Kedua pihak belum berhasil menyamakan persepsi penentuan 1 Syawal atau waktu jatuhnya Idul Fitri.

"Dialog belum bisa menyatakan persamaan penentuan 1 Syawal tahun ini. PBNU maupun Muhammadiyah mempunyai pandangan masing-masing tentang penentuan 1 Syawal," ujar Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI Nazaruddin Umar usai dialog yang digelar di gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2007).

Dialog ini dihadiri Menteri Agama Maftuh Basyuni, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, dan pengurus lembaga falakiah NU dan Muhammadiyah.

"PBNU belum bisa menentukan 1 Syawal sekarang ini. Kalau Muhammadiyah tanggal 12 Oktober sesuai maklumat. Pemerintah akan memutuskan dalam sidang isbat tanggal 11 Oktober nanti," kata Nazar. Dialog NU - Muhammadiyah ini akan digelar lagi usai Lebaran.


Dalam dialog hari ini, ada sejumlah kesepakatan yang dihasilkan. Pertama, rekomendasi untuk menggelar pelatihan falakiah baik bagi ilmuwan maupun pimpinan ormas Islam.

Kedua, rekomendasi perlunya kalender hijriyah yang independen, terbebas dari kalender Masehi yang sekarang ini.

Ketiga, perlunya kalender hijriyah dikurikulumkan. "Minimal saat ini pendidikan pesantren supaya tahu apa kalender hijriyah itu," ujar Nazar.

Keempat, dibuatkan dasar hukum formal untuk kalender hijriyah mengingat saat ini banyak lembaga-lembaga syariah yang muncul di Indonesia.

Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi menyatakan, dialog ini sangat penting bagi persatuan umat. Dia juga sempat menyindir soal perbedaan pendapat yang berujung pada pertentangan.

"Kadang secara pribadi saya malu sebagai orang Islam. Orang-orang Barat sudah pergi ke Bulan, tapi kita masih bertengkar soal mengintip Bulan," ujarnya. (nrl/umi)(dirilis dari http://www.depag.go.id/index.php?menu=news&opt=detail&id=977)

[+/-] Selengkapnya...

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Bersatu

Muhammadiyah dan NU sepakat untuk menyamakan persepsi dalam penentuan hari raya Idul Fitri 1428 H. Hal ini dilakukan dengan harapan agar tidak terjadi perbedaan dalam penetapan hari raya Idul Fitri 1428 H mendatang. ”Kita sepakat, untuk menyamakan persepsi dalam penentuan 1 Syawal agar tidak terjadi perbedaan,” kata Oman Faturrahman, salah seorang wakil dari PP Muhammadiyah. Komitmen ini sebagaimana tercermin dalam pertemuan antara Muhammadiyah-NU di Istana Wapres 24/09/2007 di Jakarta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang masing-masing pengurus Muhammadiyah dan NU untuk membicarakan penentuan 1 Syawal 1428 H. Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa 1 Syawal jatuh pada 12 Oktober 2007. Kemungkinan besar, keputusan Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab ini berbeda dengan keputusan NU yang memakai metode ru’yah.


Hadir dalam pertemuan tersebut para tokoh dari kedua belah pihak. Dari Muhammadiyah diantaranya, Din Syamsuddin, Oman Faturrahman, dan Syamsul Anwar. Sedang dari NU diantaranya, Hasyim Muzadi dan Ghazali Masruri.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan awal yang masih akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. ”Kita masih akan mengadakan pertemuan kembali dari para alim-ulama dari Muhammadiyah dan NU secara bergulir. Pertama di kantor PB NU dan selanjutnya bergiliran di kantor PP Muhammadiyah,” tambah Oman.

[+/-] Selengkapnya...

Penetapan 1 Syawal 1428 H Versi Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama (NU) baru akan menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1428 H pada 11 Oktober 2007. Berbeda dengan ormas Islam terbesar di Indonesia itu, Muhammadiyah sejak dini sudah memastikan Lebaran jatuh pada Jumat 12 Oktober 2007.

Ketua Umum Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah NU KH Ghazalie Masroerie mengatakan, sikap NU tersebut karena masih akan menunggu sidang isbat (penentuan) yang akan diselenggarakan oleh Departemen Agama (Depag) pada 11 Oktober 2007 mendatang.

"NU belum bisa menetapkan, NU baru bisa menetapkan itu setelah dilakukan sidang isbat bersama sejumlah organisasi Islam lainnya di Depag," ujar Kiai Ghazalie—begitu panggilan akrabnya, Jumat (21/9).


Dalam sidang isbat, Depag akan menggunakan metode dari berbagai cara termasuk menggunakan rukyat (melihat bulan) dan hisab (perhitungan astronomi). "Setelah itu, baru NU bisa menetapkan, namun kalau Depag dalam penetapannya berbeda dengan cara NU, maka NU tidak akan mengikuti pemerintah," terangnya.

Namun, saat disinggung apakah nantinya hasil sidang isbat akan sama dengan yang ditetapkan oleh Muhammadiyah, Kiai Ghazalie mengatakan, bisa saja sama. Namun dirinya belum bisa memastikan karena metode yang digunakan berbeda. "Kita juga mengharapkan adanya persamaan dalam penetapan Idul Fitri 1428 H," terangnya.

[+/-] Selengkapnya...

Penetapan 1 Syawal 1428 H Versi Muhammadiyah

PP Muhammadiyah melalui rapat pleno yang diadakan pada Ahad (16/9) lalu, telah menetapkan 1 Syawal 1428 Hijriah jatuh pada hari Jum'at 12 Oktober 2007. Demikian disampaikan salah satu ketua Muhammadiyah Muchlas Abror.

Menurut Muchlas Abror, penetapan hari Raya Idul Fitri 1428 H tersebut berdasarkan rapat pleno yang diadakan Ahad pagi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Lebih lanjut Muchlas, menghimbau agar Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat memberitahukan keputusan itu pada warga Muhammadiyah, serta mentaati keputusan yang telah dibuat itu.


Ia menyatakan, keputusan PP Muhammadiyah ini ditetapkan berdasarkan masukan dari Majelis Tarjih Muhammadiyah dengan proses perhitungan hisab, yang telah menghasilkan 1 Syawal jatuh pada 12 Oktober 2007.

Sementara itu, Surat Keputusan secara resmi penetapan tentang tanggal 1 Syawal 1428 Hijriah diterbitkan hari Kamis, 20/9/2007. Untuk kemudian, SK itu edarkan kepada masyarakat.

"Keputusan penetapan 1 Syawal Muhammadiyah ini akan di SK kan, dan mungkin akan keluar pada hari Kamis, 20/9/2007.”ungkapnya

Untuk menguatkan keputusan rapat pleno itu, Muhammadiyah juga telah mengeluarkan maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor: 03/MLM/1. 0/E/2007 tentang 1 Syawal 1428 H. (untuk lebih jelasnya tentang maklumat PP Muhammadiyah download aja di http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=588&Itemid=2&lang=id)

Sebelumnya, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Oman Faturrohman menjelaskan, tentang dasar dasar mengapa Muhammadiyah menetapkan satu syawal 1428 H pada tanggal 28 oktober 2007. Dalam paparannya, ahli falak Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini menerangkan hal ini telah sesuai dengan dalil Al-Qur’an dan Sunnahnya, yang dikaitkan dengan dasar-dasar astronomis. (novel)

[+/-] Selengkapnya...

Kurang Jelas ? Silahkan cari di bawah ini

Google